TJKN LKPD 8 - SUBNETTING HARI RABU 2/10/2024

ZAKARIA

Kelas : XI TJKT 3


SUBNETTING

Hari ini, saya mengerjakan tugas lkpd berbasis studi kasus mengenai subnetting dengan soal berikut di bawah ini


Pada suatu hari, di suatu kota, terdapat sebuah perusahan PT.Teknologi Maju, 


Perusahaan PT.Teknologi maju memiliki sebuah jaringan besar (major network) dengan alamat IP 192.168.10.0/24, dan perusahaan tersebut ingin membagi jaringan ini menjadi 8 subnet yang lebih kecil untuk divisi yang berbeda, diantara yaitu : Divisi IT, HRD, Finance, Marketing, Gudang, Pelayanan Informasi, Produksi, Umum. Perusahaan PT. Teknologi maju menginginkan :

Setiap subnet harus memiliki jumlah IP yang sama


Memberikan daftar alamat IP, daftar alamat IP untuk setiap subnet, termasuk alamat jaringan, alamat broadcast, dan rentang alamat host yang dapat digunakan.


Membatasi lalu lintas broadcast, sehingga mengurangi beban jaringan


Keamanan tetap terjaga ketika sedang menggunakan jaringan


Jaringan mudah di manajemen atau dikelola




Apabila anda menjadi administrator jaringan perusahaan tersebut, apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi permasalahan diatas? Perhitungan seperti apa yang akan anda lakukan !




Jawaban




Identifikasi kebutuhan subnet:




Jaringan 192.168.10.0/24 memiliki total 256 alamat IP (dari 192.168.10.0 sampai 192.168.10.255).


Kita diminta membuat 8 subnet yang sama besar. Untuk ini, kita akan menggunakan teknik subnetting.


Menentukan ukuran subnet:




Dengan kebutuhan 8 subnet, kita harus menghitung berapa banyak bit subnet yang diperlukan.


Untuk mendapatkan 8 subnet, kita bisa menggunakan 3 bit subnet (karena 2^3 = 8).


Dengan menggunakan 3 bit tambahan dari host bits, kita mengubah subnet mask dari /24 menjadi /27 (karena 24 + 3 = 27).


Subnet mask baru: 255.255.255.224 atau /27.


Hitung alokasi IP per subnet:




Dengan subnet mask /27, setiap subnet akan memiliki 32 alamat IP (2^5 = 32), di mana 2 alamat (alamat jaringan dan alamat broadcast) tidak dapat digunakan, sehingga setiap subnet dapat memiliki 30 alamat host yang dapat digunakan.


Daftar subnet dan rentang IP: Berikut adalah perhitungan alamat jaringan, alamat broadcast, dan rentang alamat host yang dapat digunakan untuk setiap subnet:




Subnet 1 (Divisi IT):




Alamat jaringan: 192.168.10.0


Alamat broadcast: 192.168.10.31


Rentang host: 192.168.10.1 - 192.168.10.30


Subnet 2 (Divisi HRD):




Alamat jaringan: 192.168.10.32


Alamat broadcast: 192.168.10.63


Rentang host: 192.168.10.33 - 192.168.10.62


Subnet 3 (Divisi Finance):




Alamat jaringan: 192.168.10.64


Alamat broadcast: 192.168.10.95


Rentang host: 192.168.10.65 - 192.168.10.94


Subnet 4 (Divisi Marketing):




Alamat jaringan: 192.168.10.96


Alamat broadcast: 192.168.10.127


Rentang host: 192.168.10.97 - 192.168.10.126


Subnet 5 (Divisi Gudang):




Alamat jaringan: 192.168.10.128


Alamat broadcast: 192.168.10.159


Rentang host: 192.168.10.129 - 192.168.10.158


Subnet 6 (Divisi Pelayanan Informasi):




Alamat jaringan: 192.168.10.160


Alamat broadcast: 192.168.10.191


Rentang host: 192.168.10.161 - 192.168.10.190


Subnet 7 (Divisi Produksi):




Alamat jaringan: 192.168.10.192


Alamat broadcast: 192.168.10.223


Rentang host: 192.168.10.193 - 192.168.10.222


Subnet 8 (Divisi Umum):




Alamat jaringan: 192.168.10.224


Alamat broadcast: 192.168.10.255


Rentang host: 192.168.10.225 - 192.168.10.254


Kesimpulan Perhitungan Subnet:


Dengan subnet mask /27, setiap subnet memiliki 32 alamat IP (30 yang bisa digunakan untuk host), yang cukup untuk setiap divisi.


Jumlah subnet: 8.


Rentang IP dan alamat broadcast setiap subnet sudah ditentukan.


Manajemen dan Keamanan Jaringan:


Batasi Lalu Lintas Broadcast:


Dengan membagi jaringan menjadi 8 subnet, lalu lintas broadcast dibatasi di dalam subnet masing-masing. Ini akan mengurangi beban jaringan secara keseluruhan.


Keamanan:


Setiap divisi menggunakan subnet terpisah, sehingga akses antar divisi bisa dikendalikan melalui router dan firewall. Kebijakan keamanan seperti Access Control Lists (ACLs) dapat diterapkan untuk membatasi akses antara subnet jika diperlukan.


Kemudahan Pengelolaan:


Dengan menggunakan subnet yang sama besar dan tersegmentasi, pengelolaan alamat IP menjadi lebih mudah. Penerapan DHCP di setiap subnet dapat membantu otomatisasi alokasi IP.


VLAN (Virtual LAN):


Menggunakan VLANs pada switch jaringan memungkinkan pengelompokan perangkat berdasarkan divisi tanpa harus memindahkan perangkat fisik, memudahkan pengelolaan dan meningkatkan keamanan.


Comments